الÙعل المبني للمجهول ÙÙ‰ سورة الانشقاق

Abstract

Fi'il majhul (kata kerja pasif) dalam bahasa Arab adalah bentuk kata kerja yang tidak menyebutkan pelaku tindakan, melainkan fokus pada penerima tindakan tersebut. Dalam konteks Al-Qur'an, penggunaan fi'il majhul sering kali mengandung makna yang mendalam dan memiliki tujuan tertentu dalam menyampaikan pesan. Salah satu surah yang mengandung banyak contoh fi'il majhul adalah Surah Al-Insyiqaq, yang menggambarkan peristiwa-peristiwa besar di hari kiamat dan fenomena alam yang terjadi di dalamnya.

Surah Al-Insyiqaq menggunakan fi'il majhul untuk menekankan kejadian-kejadian yang mengerikan dan tak terelakkan tanpa harus menyebutkan pelaku tindakan secara eksplisit. Penggunaan fi'il majhul dalam surah ini menggambarkan kekuasaan Allah yang absolut dalam mengatur seluruh alam semesta. Dengan menyembunyikan pelaku, ayat-ayat tersebut menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, terutama yang berkaitan dengan hari kiamat, sepenuhnya berada di bawah kendali dan keputusan Allah.

Fi'il majhul dalam Surah Al-Insyiqaq juga berfungsi untuk menambah kekuatan retoris dan menguatkan kesan bahwa kejadian-kejadian tersebut akan terjadi tanpa ada yang dapat menghindarinya. Hal ini juga menekankan keterpisahan antara tindakan dan pelaku, sehingga lebih memusatkan perhatian pada akibat dari tindakan itu sendiri, yang sangat menakutkan dan tak terhindarkan.

Secara keseluruhan, penggunaan fi'il majhul dalam Surah Al-Insyiqaq memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi pembaca atau pendengar, dengan menghadirkan suasana ketidakberdayaan manusia di hadapan kebesaran Allah. Melalui penggunaan gaya bahasa ini, Surah Al-Insyiqaq mengajak umat manusia untuk merenungkan tentang kehidupan, kematian, dan hari kiamat, serta mendorong mereka untuk lebih taat dan sadar akan kekuasaan Tuhan.

Keywords: fi’il majhul, al qur’an, surat al insyiqaq